GSLC Software Engineering Binus University - Software Configuration Management | Stefanus Hendy Blog

Perubahan adalah hal yang tidak dapat dihindarkan ketika perangkat lunak komputer sedang
dibuat. Perubahan tersebut meningkatkan tingkat kebingungan di antara para software engineer
yang berkerja pada proyek tersebut.



Software Configuration Management
Sumber Gambar : Software Testing Help



GSLC Software Engineering Binus University - Software Configuration Management


Cara mengatasi dan beradaptasi terhadap perubahan

yaitu dengan menerapkan Software Configuration Management (SCM) yang mana dapat selalu penuh pertimbangan dan terkontrol untuk selalu memastikan kualitas software tetap baik.

Software Configuration Management (SCM) mencakup disiplin dan teknik menginisiasi/memulai, mengevaluasi, dan mengendalikan perubahan pada produk perangkat lunak selama dan setelah proses rekayasa perangkat lunak.

Software Configuration Management (SCM) diperlukan agar perubahan yang terjadi terkelola
dengan baik serta biaya yang dikeluarkan terkendali.

Tanggung jawab utama Software Configuration Management (SCM) adalah melakukan kontrol
terhadap perubahan. Selain itu juga mengidentifikasi Software Configuration Items (SCI) dan
beberapa versi dari software, auditing konfigurasi software untuk memastikan bahwa sofware telah
di develop dengan baik dan membuat laporan mengenai semua perubahan yang diaplikasikan pada
konfigurasi.

Software Configuration Items (SCI) Merupakan bagian tunggal dari spesifikasi yang
besar atau satu test case dalam sebuah kumpulan test.


Terdapat 5 Tugas Software Configuration Management (SCM)

1. Identification = Mengidentifikasi SCI, versi dari software, dan auditing konfigurasi software
dapat membantu developer software untuk maintain permintaan pada saat terjadi kondisi yang
tidak diinginkan.

2. Version Control = Mengkombinasikan prosedur dan tool untuk mengatur versi yg berbeda dari
konfigurasi obyek yg dibuat selama proses rekayasa perangkat lunak.

3. Change Control = Kombinasi prosedur manusia dan tool yang otomatis menyediakan
mekanisme untuk mengontrol perubahan. Permintaan perubahan diisikan dan dievaluasi untuk menguji faktor teknik, potensal efek samping, dampak keseluruhan pada object konfigurasi lain dan fungsi sistem dan biaya yang diproyeksikan dari perubahan. Hasil dari evaluasi dipresentasikan sebagai laporan perubahan yang digunakan oleh Change Control Authority (CCA) yakni orang atau grup yang membuat keputusan final dalam status dan prioritas perubahan.

4. Configuration Auditing = Melakukan assesment objek konfigurasi untuk karakteristik yang belum tercantum dalam review.

5. Reporting = Membuat laporan yang digunakan sebagai bahan evaluasi yang dimana SCM dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti apa yang terjadi, siapa yang melakukannya, kapan terjadi, dan dampak apa yang terjadi.



Semoga informasi diatas dapat bermanfaat bagi kalian semua dan juga dapat membantu dalam menyelesaikan tugas kuliah kalian. Jangan lupa lagi di Like, Comment, Share, and Subscribe ya :D

Sampai Jumpa Kembali :D

Komentar